Terkenan lahir batin yang dialami seorang guru akan membuatnya lelah dan emosional. Di antara tanda-tandanya adalah kurangnya perhatian terhadap murid-murid, kerasnya perasaan, kekurangan motivasi, bekerja asal-asalan, menentang perubahan, dan kehilangan kreativitas. Persoalan yang sama juga akan membuatnya kehilangan dukungan masyarakat, tidak bisa menyesuaikan diri dengan peristiwa yang terjadi dalam lingkungannya, mudah terjebak dalam tekanan batin yang lebih dalam lagi, serta bertambah banyaknya penyebab tekanan yang bisa membuatnya depresi, baik itu berasal dari perilaku murid-murid, hubungannya dengan badan pengawas, interaksinya dengan teman-temannya, saingan antar-sekolah, hubungan guru denga bidang administrasi, tanggung jawab administratif, minimnya waktu yang dimiliki, serta tidak adanya kesepakatan antara guru dan bagian administrasi, atau antara guru dengan para wali murid.
Studi yang dilakukan oleh Sharp Waiwaniki menunjukan bahwa konflik yang dialami seorang guru akan membuatnya depresi dan bingung. Studi itu juga menunjukkan bahwa para guru yang memiliki tingkat usia 20-39 tahun lebih sering merasakan depresi daripada guru yang tingkat usianya di atas 50 tahun. Selain itu, guru laki-laki lebih cenderung menunjukan sikap negatif pada murid-murid bila dibandingkan denga guru perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar