Selasa, 18 Oktober 2011

GANGGUAN PSIKOLOGIS YANG DIALAMI SEORANG GURU

Terkenan lahir batin yang dialami seorang guru akan membuatnya lelah dan emosional. Di antara tanda-tandanya adalah kurangnya perhatian terhadap murid-murid, kerasnya perasaan, kekurangan motivasi, bekerja asal-asalan, menentang perubahan, dan kehilangan kreativitas. Persoalan yang sama juga akan membuatnya kehilangan dukungan masyarakat, tidak bisa menyesuaikan diri dengan peristiwa yang terjadi dalam lingkungannya, mudah terjebak dalam tekanan batin yang lebih dalam lagi, serta bertambah banyaknya penyebab tekanan yang bisa membuatnya depresi, baik itu berasal dari perilaku murid-murid, hubungannya dengan badan pengawas, interaksinya dengan teman-temannya, saingan antar-sekolah, hubungan guru denga bidang administrasi, tanggung jawab administratif, minimnya waktu yang dimiliki, serta tidak adanya kesepakatan antara guru dan bagian administrasi, atau antara guru dengan para wali murid.

Studi yang dilakukan oleh Sharp Waiwaniki menunjukan bahwa konflik yang dialami seorang guru akan membuatnya depresi dan bingung. Studi itu juga menunjukkan bahwa para guru yang memiliki tingkat usia 20-39 tahun lebih sering merasakan depresi daripada guru yang tingkat usianya di atas 50 tahun. Selain itu, guru laki-laki lebih cenderung menunjukan sikap negatif pada murid-murid bila dibandingkan denga guru perempuan.

MAKNA KESABARAN

  Dengan jalan sabar, yaitu dengan menanggung segala masyaqqah (kesusahan) dan segala kesukaran terhadap jiwa dari pada terhadap cobaannya, bagi mereka adalah kabar gembira  dengan segala nikmat yang di berikan-Nya  yaitu kesuksesan yang gemilang. “Dan sungguh Kami akan berikan cobaan kepadamu dengan sesuatu dari rasa takut, lapar, kurang harta, jiwa (kematiannya), dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. al_Baqarah: 155)


Kita diperintahkan untuk bersabar dalam tiga hal: (1)Bersabar dalam menunaikan segala fardu dan kewajiban. Inilah pendapat Ibn Abbas Muqatil. “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang. dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk. (Q.S. al-Baqarah ayat 45). (2)Bersabar dalam meninggalkan segala maksiat. Inilah pendapat Qatadah. Menurut as-Syaukani melalui tafsirnya, Fath al-Qadir berkata: “Yang dimaksud sabar, ialah kamu mintalah pertolongan dengan menghalang jiwamu dari pada mengikut nafsu syahwat dan hanya melakukan ketaatan, di samping menghalang dari pada terkena perkara yang menyakitkan.” (3)Bersabar dengan tidak berebut jawatan. Ia ditujukan kepada Ahli Kitab.
Di dalam ibadah puasa misalnya, terdapat tiga macam kesabaran:
(1)Sabar menunaikan kewajiban Allah (puasa fardhu). (2)Sabar dari pada melakukan maksiat kepada-Nya. Ini karena orang yang berpuasa meninggalkan syahwatnya karena Allah, sesuai dengan maksud hadis yang menegaskan, “Bahwa tiap-tiap amal anak Adam adalah baginya, kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa adalah bagi-Ku dan Akulah pula yang akan membalasnya. Karena dia meninggalkan syahwatnya, makanannya dan minumannya karena Aku.” (3)Sabar atas segala takdir kesusahan lapar dan dahaga selama puasa. Dan karena ini Rasulullah s.a.w. menamakan bulan puasa sebagai `bulan sabar’.
As-Sabr kata Rasulullah saw. adalah dhiya’, seperti sinaran yang menyuluh jalan yang akan ditempuh. Bagaimana sulit sekalipun, jalan itu akan dapat dilalui dengan sabar. Sabar dalam menempuh sesuatu yang sukar. Sabar yang terpuji adalah sabar mengerjakan taat kepada Allah, menjauhi segala maksiat yang dilarang-Nya dan sabar atas segala takdir-Nya. Tetapi antara sifat sabar itu, maka sifat sabar karena mengerjakannya dengan taat dan meninggalkan maksiat adalah sabar yang lebih utama. Ia lebih utama dari pada sabar atas segala takdir yang amat susah dan menggelisahkan perasaan, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Saidina Ali :
 “Sesungguhnya sabar atas sesuatu maksiat dituliskan karenanya untuk seorang hamba sebanyak tiga ratus derajat. Dan sesungguhnya sabar atas sesuatu ketaatan dituliskan kerananya enam ratus derajat, dan sesungguhnya sabar (menahan diri) dari pada segala maksiat dituliskan kepadanya sembilan ratus derajat.” (Hadis marfu’ dengan sanad yang daif).
Semoga Allah menggolongkan kita semua termasuk di kalangan orang-orang mukmin yang bersifat meminta tolong dengan sabar, menunaikan kewajiban dengan sabar dan termasuk orang yang sabar atas cobaan_Nya. Aamin

Senin, 17 Oktober 2011

KONSULTASI GRATIS UNTUK KETENANGAN JIWA DAN MENCARI SOLUSI ATAS SEGALA PERMASALAHAN HIDUP,SEBERAT APAPUN..!!!

bagi sahabat-sahabatku yang sedang di timpa permasalahan yang berat,mari.....kita adukan semuanya,masalah-masalah kita,luka dan lara kita,harapan-harapan kita,pada Sang Maha Menyelesaikan Masalah. di jamin semua keluh kesah yang dituturkan bebas biaya konsultasi,malah dapat bonus ketenangan jiwa dan raga,keleluasaan mengadukan semua permasalahan kita dengan privasi yang sangat terjaga.

Mau??

mari...kita temui Dia sekarang,karena Dia menggelar open house besar-besaran setiap 1/3 malam terakhir bagi yang mau konsultasi "GRATIS"

tanpa harus buat janji terlebih dahulu... ^_^

mari saya kenalkan padaNya,Dia adalah...

"ALLAH" Tuhan kita yang Esa... ^_^

Mari konsultasi padaNya...lewat "CURHAT TAHAJUD",sahabat bisa curhat langsung online via sholat Tahajud dari tempat tinggal sahabat dimanapun,tanpa harus kemana-mana. ok! SELAMAT KONSULTASI... jangan tunda-tunda...lakukan SEKARANG JUGA.....^_^

UTAAN ORANG TELAH MEMBUKTIKAN KHASIATNYA,SEKARANG SAATNYA ANDA MEMBUKTIKANNYA... ^_^

DAN BAGI SAHABAT-SAHABAT YANG TELAH MEMBUKTIKAN KE AMPUHANNYA,MARI SEBARKAN INFO INI PADA SAHABAT-SAHABAT KITA YANG LAIN...^_^

SEDANGKAN BAGI YANG BELUM SEMPAT IKUTAN MALAM INI,TENANG....MASIH ADA MALAM-MALAM SELANJUTNYA,KARENA ACARA INI DIGELAR SETIAP MALAM TANPA BATAS WAKTU PENYELENGGARAAN.. ^_^

AKHIRNYA,SAYA UCAPKAN SELAMAT MENCOBA BAGI YANG BELUM MENCOBANYA ^_^


Salam Ukhuwah